Bro, kalo kita ngomongin shooter elite di NBA, nama JJ Redick harus masuk daftar. Orang ini bukan cuma jago nembak tiga angka, tapi juga salah satu pemain paling disiplin dan pekerja keras yang pernah ada di liga. Dari zaman kuliah di Duke, sampe jadi spesialis three-point di NBA, Redick punya karier panjang yang dihormatin banyak orang.
Jadi, yuk kita bahas perjalanan karier sniper tajir ini, dari awal sampe jadi salah satu penembak terbaik dalam sejarah NBA.
Awal Mula: Anak Baik yang Jadi Musuh Publik di Kampus
JJ Redick lahir di Tennessee, tahun 1984. Dari kecil, dia udah keliatan bakal jadi pemain basket serius. Latihannya edan, disiplin, dan punya mental kompetitif yang gila.
Pas SMA di Cave Spring High School, dia langsung mencuri perhatian. Skill shooting-nya udah beda level, dan dia bawa timnya juara negara bagian. Gara-gara performanya yang gokil, dia direkrut sama Duke University, salah satu program basket paling elit di NCAA.
Nah, di Duke inilah JJ Redick mulai terkenal. Bukan cuma karena dia jago, tapi juga karena dia dibenci banyak orang.
- Dia terlalu dominan di NCAA – Tim lawan capek liat dia nembak tiga angka terus.
- Sombong di lapangan – Redick bukan tipe yang diem aja. Dia sering ngomporin lawan pake gaya mainnya yang arogan.
- Fans lawan benci dia – Tiap kali main tandang, dia sering dapet teriakan atau chant kasar dari fans lawan.
Tapi semua itu gak ngefek. JJ Redick malah makin ganas, makin banyak masukin tiga angka, dan akhirnya jadi pemain terbaik di NCAA tahun 2006.
Dia lulus dari Duke sebagai pemain dengan tiga angka terbanyak dalam sejarah NCAA waktu itu. Udah pasti dia siap buat NBA, kan?
Awal Karier NBA: Dari Pemain Cadangan Jadi Sniper Andalan
Tahun 2006, JJ Redick dipilih sama Orlando Magic di urutan ke-11 NBA Draft. Banyak yang berharap dia bakal langsung bersinar di NBA... tapi kenyataannya gak segampang itu, bro.
- Tahun pertamanya? Gak main banyak. Magic lebih percaya sama pemain lain.
- Banyak yang bilang dia cuma pemain kampus doang, gak bakal sukses di NBA.
- Defense-nya diragukan, katanya gak cukup atletis buat bertahan di liga.
Tapi, Redick gak nyerah. Dia terus kerja keras, ningkatin badannya, latihan lebih gila, dan akhirnya dapet kesempatan main lebih banyak.
Pas musim 2009-10, dia mulai dapet menit main reguler, dan langsung nunjukin bahwa tembakan tiga angkanya adalah senjata utama Magic. Bahkan, dia jadi bagian penting dari tim Orlando Magic yang masuk Final NBA tahun 2009 (walaupun akhirnya kalah dari Lakers-nya Kobe).
Pindah-Pindah Tim, Tapi Tetep Jadi Sniper Berbahaya
Setelah beberapa tahun di Orlando, Redick mulai jadi role player yang dicari banyak tim. Dia pindah ke beberapa tim dan selalu bawa keahlian utamanya: nembak tiga angka dengan akurasi tinggi.
- Milwaukee Bucks (2013) – Cuma sebentar di sini, tapi tetep tajam.
- LA Clippers (2013-2017) – Ini salah satu masa terbaiknya. Main bareng Chris Paul, Blake Griffin, dan DeAndre Jordan, Redick jadi senjata utama di perimeter.
- Philadelphia 76ers (2017-2019) – Ikut bantu Sixers naik level bareng Joel Embiid dan Ben Simmons.
- New Orleans Pelicans (2019-2021) – Bantu mentor pemain muda kayak Zion Williamson.
- Dallas Mavericks (2021) – Tim terakhirnya sebelum pensiun.
Dimana pun dia main, kerja keras dan tembakan tiga angkanya selalu dihormatin.
Gaya Main: Shooter yang Gak Bisa Dibiarin Bebas
JJ Redick bukan tipe pemain yang jago ngedribble atau dunk-dunkan. Tapi kalo lo kasih dia space sedikit aja buat nembak, abis lo.
- Catch-and-shoot master – Dia spesialis nembak langsung setelah dapet operan.
- Movement tanpa bola gokil – Jarang ada shooter yang lari-lari terus kayak Redick buat nyari space tembak.
- Akurasi tinggi – Selama kariernya, dia punya persentase tiga angka di atas 41%.
- Clutch shooter – Beberapa kali dia masukin tembakan penting di momen-momen krusial.
Mentalitas dan Disiplin: Kunci Kesuksesan Redick
Salah satu alasan kenapa JJ Redick bisa sukses di NBA adalah mentalitas dan disiplinnya. Dia kerja keras lebih dari siapa pun, dan pola latihannya itu udah jadi legenda.
- Punya jadwal latihan yang super ketat.
- Bangun pagi banget buat latihan sebelum pemain lain dateng.
- Jaga pola makan dan recovery tubuh dengan ketat.
Bahkan setelah pensiun pun, dia masih keliatan lebih fit daripada beberapa pemain aktif di NBA sekarang.
Pensiun dan Jadi Analis Basket yang Tajir
Tahun 2021, Redick akhirnya mutusin buat pensiun dari NBA setelah 15 musim. Tapi dia gak bener-bener cabut dari dunia basket.
Sekarang, dia jadi analis NBA dan host podcast yang namanya "The Old Man and the Three". Podcast ini sukses banget karena Redick ngobrol santai tapi tetep tajam soal basket. Banyak pemain NBA yang suka nongkrong di podcast-nya buat ngobrol lebih dalam soal permainan mereka.
Bahkan sekarang, dia jadi salah satu analis terbaik di ESPN, dan sering nongol di TV buat ngebahas pertandingan NBA.
Kenapa JJ Redick Layak Dikenang?
- Salah satu shooter terbaik dalam sejarah NBA.
- Pekerja keras yang buktiin bahwa disiplin bisa ngalahin bakat alami.
- Mentalitas kuat, gak peduli seberapa banyak orang ngeremehin dia.
- Punya karier panjang dan sukses, dari pemain peran jadi analis top.
Buat lo yang suka basket, Redick adalah bukti bahwa kerja keras bisa bikin lo sukses, bahkan kalo awalnya lo diremehin.
Dari yang awalnya dianggap "cuma jago di kampus" sampe jadi salah satu shooter paling tajir di NBA. JJ Redick bukan cuma sniper, dia juga inspirasi buat pemain di Slot Dana.
