Kalau ngomongin shooting guard terbaik di NBA, pasti nama-nama kayak Michael Jordan atau Kobe Bryant langsung kepikiran. Tapi ada satu pemain yang sering kelewat padahal permainannya nggak kalah gokil. Yup, dia Clyde "The Glide" Drexler. Drexler bukan cuma bintang NBA, dia salah satu pemain paling elegan di lapangan. Gerakannya halus, lompatannya effortless, dan dia bisa ngebut kapan aja buat ngelewatin lawan. Nah, di sini kita bakal bahas perjalanan karier Clyde Drexler, kenapa dia spesial, dan gimana dia ninggalin jejak yang nggak bakal dilupain di dunia basket.
Clyde Drexler lahir di New Orleans, Louisiana, 22 Juni 1962. Tapi dia gede di Houston, Texas, dan di sanalah dia mulai nunjukin bakat basketnya. Waktu SMA, dia sebenernya nggak langsung jadi pemain top. Tapi pas masuk University of Houston, talentanya mulai bersinar. Dia gabung sama tim "Phi Slama Jama" bareng Hakeem Olajuwon. Tim ini terkenal di NCAA karena mainnya cepat, agresif, dan suka nge-dunk. Drexler jadi salah satu bintang utama dan mulai dilirik tim NBA. Di NBA Draft 1983, Portland Trail Blazers nge-pick Drexler di urutan ke-14. Banyak tim nyesel nggak nge-pick dia lebih awal, karena begitu masuk NBA, dia langsung nunjukin kalau dia punya sesuatu yang spesial.
Di Blazers, Drexler langsung bersinar. Nggak butuh waktu lama buat dia jadi pemain utama. Dengan tinggi 198 cm dan atletisme gokil, dia bikin lawan pusing. Dribble-nya halus, lompatannya tinggi, dan dia bisa nge-dunk dengan effortless. Makanya dia dapet julukan "The Glide." Puncak kariernya di Blazers ada di awal 90-an. Musim 1991-92, dia ngegas dengan rata-rata 25 poin, 6,7 rebound, dan 6 assist per game. Blazers sukses masuk ke Final NBA. Sayangnya, mereka ketemu Chicago Bulls yang dipimpin Michael Jordan. Final NBA 1992 ini rame banget karena media mulai ngebandingin Drexler sama Jordan. Banyak yang bilang Drexler adalah rival utamanya MJ waktu itu. Sayangnya, MJ kesel sama perbandingan ini dan langsung meledak di Final dengan "The Shrug Game" (game di mana Jordan ngeledek Blazers setelah nembak tiga angka terus masuk). Akhirnya, Blazers kalah 2-4 dan Drexler gagal dapet cincin juara.
Setelah bertahun-tahun gagal juara di Portland, akhirnya di tahun 1995 Drexler pindah ke Houston Rockets buat reunian sama sahabatnya, Hakeem Olajuwon. Rockets waktu itu juara bertahan, tapi mereka butuh tambahan tenaga buat bisa back-to-back. Drexler langsung nyatu sama tim dan jadi bagian penting dari perjalanan Rockets di Playoff 1995. Dengan duet maut Drexler dan Olajuwon, Rockets sukses ngelewatin Playoff dengan gaya dan akhirnya nyapu bersih Orlando Magic di Final NBA 1995. Akhirnya, Drexler dapet cincin juara yang udah dia impikan sejak lama. Ini bukti kalau dia emang salah satu pemain terbaik di eranya.
Drexler bukan tipe pemain yang cuma bisa satu hal. Dia tuh paket komplet buat shooting guard. Atletismenya gokil, lompatannya tinggi, dan mainnya effortless. Makanya dia bisa nge-dunk dengan gampang, bahkan ngelewatin lawan tanpa keliatan capek. Dia juga seorang pencetak angka ulung. Nggak cuma bisa nge-dunk, tapi juga jago dalam mid-range shooting, fast break, dan finishing di ring. Selain itu, passing dan rebound-nya solid. Nggak kayak shooting guard biasa yang cuma fokus nyetak angka, Drexler juga pinter ngebantu tim dalam defense dengan rebounding yang kuat. Yang paling penting, dia pemain yang bisa diandelin di momen-momen krusial. Dia punya banyak game-winning shots dan selalu tampil bagus di pertandingan besar.
Setelah pensiun di tahun 1998, Drexler nggak langsung hilang dari dunia basket. Dia tetap aktif sebagai pelatih dan analis. Namanya diabadikan dalam Naismith Memorial Basketball Hall of Fame di tahun 2004 sebagai bukti kalau dia salah satu shooting guard terbaik sepanjang masa. Dia juga masuk dalam NBA’s 50th Anniversary Team dan NBA’s 75th Anniversary Team, bukti kalau pengaruhnya di dunia basket gede banget. Sampai sekarang, banyak shooting guard modern yang ngefans sama Drexler. Pemain kayak Vince Carter, Dwyane Wade, dan Tracy McGrady sering dibandingin punya gaya main mirip Drexler.
Kalau ngomongin shooting guard terbaik di sejarah NBA, nama Clyde Drexler mungkin nggak selalu disebut pertama. Tapi kalau lo beneran ngerti basket, lo pasti tahu kalau dia salah satu pemain paling komplet dan serba bisa di eranya. Skillnya luar biasa, lompatannya effortless, dan mainnya enak ditonton. Walaupun sering dibandingin sama Michael Jordan, dia tetap punya warisan sendiri yang nggak kalah keren. Clyde "The Glide" Drexler mungkin nggak selalu dapet hype segede bintang lain, tapi buat pecinta NBA sejati, dia legenda yang nggak bakal dilupain!
<div style="display: none;">