AC/DC: Legenda Rock yang Tak Terbantahkan

SOoO3.png

AC/DC adalah salah satu band rock paling berpengaruh dan terkenal di dunia. Didirikan pada tahun 1973 oleh saudara Malcolm dan Angus Young di Sydney, Australia, band ini dikenal dengan suara gitar yang keras, riff yang mengesankan, dan penampilan panggung yang enerjik. Dengan lebih dari 200 juta album terjual di seluruh dunia, AC/DC telah membuktikan diri sebagai salah satu ikon dalam sejarah musik rock.

Awal Karir AC/DC mulai dibentuk setelah Malcolm Young memutuskan untuk mengajak adiknya, Angus, bergabung dalam proyek musik ini. Mereka merekrut beberapa anggota lain, termasuk vokalis Dave Evans. Namun, pada tahun 1974, posisi vokalis diambil alih oleh Bon Scott, yang menjadi wajah dan suara ikonik band ini.

Album debut mereka, High Voltage, dirilis pada tahun 1975 dan mulai menarik perhatian. Namun, album yang benar-benar melambungkan nama mereka adalah High Voltage versi internasional yang dirilis pada tahun 1976, dengan lagu-lagu seperti "Baby, Please Don't Go."

Puncak Kesuksesan Back in Black Setelah kematian tragis Bon Scott pada tahun 1980, banyak yang meragukan masa depan band ini. Namun, AC/DC bangkit kembali dengan merilis album Back in Black, yang menjadi salah satu album terlaris sepanjang masa. Dengan vokalis baru, Brian Johnson, album ini menampilkan lagu-lagu ikonik seperti "You Shook Me All Night Long," "Hells Bells," dan judul lagu "Back in Black." Album ini menggambarkan semangat dan keberanian band dalam menghadapi kehilangan, dan sukses besar di seluruh dunia.

Highway to Hell Sebelum kematian Scott, AC/DC merilis Highway to Hell pada tahun 1979, yang menjadi salah satu album paling sukses mereka. Lagu judul "Highway to Hell" hingga kini masih menjadi salah satu lagu rock yang paling dikenal.

Gaya Musik dan Ciri Khas AC/DC dikenal dengan gaya musik hard rock yang khas, menggabungkan riff gitar yang kuat, ritme yang menghentak, dan vokal yang penuh semangat. Angus Young, dengan seragam sekolahnya yang ikonik, menjadi simbol dari energi dan kegembiraan musik rock. Penampilan panggung mereka yang penuh semangat, dengan aksi gitar solo yang mengesankan, telah memikat penggemar selama beberapa dekade.

Perubahan dan Kontroversi Meskipun mengalami berbagai perubahan anggota dan tantangan, AC/DC terus berkarya dan merilis album baru. Beberapa album terkenal setelah Back in Black termasuk For Those About to Rock We Salute You, The Razor's Edge, dan Rock or Bust. Meskipun menghadapi beberapa kontroversi, termasuk masalah kesehatan dan permasalahan hukum, band ini tetap bertahan dan tetap menjadi salah satu nama terkemuka di dunia musik.

SOoOo.png

Warisan dan Pengaruh AC/DC telah menginspirasi banyak musisi dan band di seluruh dunia. Dengan gaya musik yang khas dan lirik yang mudah diingat, mereka telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah rock. Lagu-lagu mereka sering diputar di stadion, acara olahraga, dan film, memastikan bahwa warisan mereka akan terus hidup.

Kesimpulan AC/DC bukan hanya sekadar band; mereka adalah simbol dari semangat dan keberanian dalam dunia musik rock. Dengan lebih dari 40 tahun berkarya, mereka telah membuktikan bahwa musik yang baik tidak akan pernah pudar. Dari riff yang menghentak hingga penampilan panggung yang megah, AC/DC terus menginspirasi generasi baru dan akan selalu dikenang sebagai salah satu legenda terbesar dalam sejarah musik.

Band Oasis: Legenda Britpop yang Mengguncang Dunia

SO5Yd.png

Oasis adalah salah satu band paling ikonik dalam sejarah musik Britpop. Didirikan di Manchester, Inggris, pada tahun 1991, band ini dikenal dengan melodi yang catchy, lirik yang penuh makna, dan gaya yang mencolok. Dengan album-album yang mendunia, Oasis berhasil merebut hati jutaan penggemar dan meninggalkan warisan yang tak terlupakan dalam industri musik.

Awal Karir Oasis dibentuk oleh saudara Liam dan Noel Gallagher. Sebelum menjadi Oasis, mereka dikenal dengan nama 'The Rain'. Perubahan nama menjadi Oasis terjadi ketika Noel bergabung dengan band ini dan mulai menulis lagu-lagu yang mengubah arah musik mereka. Debut album mereka, Definitely Maybe, dirilis pada tahun 1994 dan langsung mendapatkan sambutan hangat dari kritik dan penggemar. Lagu-lagu seperti "Supersonic" dan "Shakermaker" menjadi hits dan mengantarkan mereka ke puncak ketenaran.

Album yang Mencetak Sejarah (What's the Story) Morning Glory? Album kedua mereka, * (What's the Story) Morning Glory?*, dirilis pada tahun 1995 dan menjadi salah satu album terlaris di Inggris. Dengan single hits seperti "Wonderwall," "Don't Look Back in Anger," dan "Champagne Supernova," album ini mengukuhkan posisi Oasis sebagai raja Britpop. Lirik-lirik yang puitis dan melodi yang sederhana namun menawan membuat album ini abadi.

Be Here Now Pada tahun 1997, Oasis merilis album ketiga mereka, Be Here Now. Meskipun album ini sukses secara komersial, beberapa kritikus merasa bahwa album ini tidak sekuat pendahulunya. Namun, lagu seperti "D'You Know What I Mean?" dan "Stand By Me" tetap mendapat tempat di hati penggemar.

Konflik dan Perpecahan Seiring dengan kesuksesan yang diraih, konflik internal dalam band mulai muncul, terutama antara Liam dan Noel Gallagher. Ketegangan ini semakin meningkat menjelang akhir tahun 2000-an. Meskipun mereka terus merilis album, seperti Heathen Chemistry dan Don’t Believe the Truth, hubungan antara anggota band semakin memburuk.

Pada tahun 2009, menjelang konser di festival V, Liam dan Noel terlibat pertengkaran hebat, yang berujung pada keputusan Noel untuk meninggalkan band. Keputusan ini mengakhiri perjalanan Oasis yang luar biasa.

Warisan dan Pengaruh Meskipun Oasis bubar, pengaruh mereka dalam musik tetap terasa. Banyak band baru yang mengaku terinspirasi oleh gaya dan musik mereka. Lagu-lagu Oasis masih sering diputar di berbagai stasiun radio dan menjadi favorit di kalangan penggemar musik.

SO5Yr.png

Liam dan Noel Gallagher melanjutkan karier solo mereka setelah perpisahan, dengan masing-masing merilis album yang sukses dan tetap aktif dalam industri musik.

Kesimpulan Oasis bukan sekadar band; mereka adalah fenomena budaya yang telah mempengaruhi generasi penggemar dan musisi. Dengan melodi yang tak terlupakan dan lirik yang menyentuh, mereka akan selalu dikenang sebagai salah satu ikon terbesar dalam sejarah musik. Meskipun perjalanan mereka telah berakhir, warisan Oasis akan selalu hidup dan terus menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.

Misfits: Ikon Punk Rock dan Horror Punk

SOt4u.png

Misfits adalah band punk rock asal Amerika Serikat yang dikenal sebagai pelopor genre horror punk. Didirikan pada tahun 1977 di Lodi, New Jersey, band ini menggabungkan musik agresif dengan tema-tema horor dan budaya pop, menciptakan identitas yang unik dan ikonik. Artikel ini akan membahas perjalanan, musik, dan pengaruh Misfits dalam dunia musik.

Awal Mula Misfits didirikan oleh Glenn Danzig, yang merupakan vokalis utama dan penulis lagu, bersama dengan bassis Jerry Only dan drummer Manny Martínez. Nama "Misfits" diambil dari film terakhir yang dibintangi Marilyn Monroe. Sejak awal, band ini dikenal dengan penampilan yang mencolok, termasuk penggunaan makeup dan kostum yang terinspirasi oleh film horor klasik.

Musik dan Gaya Musik Misfits menggabungkan elemen punk rock dengan lirik yang terinspirasi oleh film horor, komik, dan budaya pop. Mereka dikenal karena riff gitar yang cepat, vokal yang energik, dan lirik yang sering kali menceritakan kisah-kisah menakutkan. Album debut mereka, "Static Age" (1978), menjadi titik awal yang penting dalam karier mereka, meskipun dirilis secara resmi pada tahun 1997.

Beberapa lagu ikonik Misfits termasuk:

"Last Caress" "Astro Zombies" "Die, Die My Darling" Perkembangan dan Pembubaran Setelah beberapa album dan EP, Misfits mengalami perubahan formasi, dengan Glenn Danzig keluar dari band pada tahun 1983. Meskipun tanpa Danzig, Jerry Only melanjutkan Misfits dengan anggota baru dan merilis album "Earth A.D./Wolf's Blood" (1983), yang menjadi klasik dalam dunia punk.

Namun, pada tahun 1980-an, Misfits mengalami masa sulit dan akhirnya bubar pada tahun 1986. Setelah pembubaran, Danzig melanjutkan karier solo yang sukses, sementara Jerry Only dan anggota lainnya mencoba proyek-proyek musik baru.

Kebangkitan dan Warisan Pada akhir 1990-an, Misfits mengalami kebangkitan ketika Jerry Only menghidupkan kembali band tersebut dengan anggota baru, termasuk vokalis Michale Graves. Mereka merilis album-album seperti "American Psycho" (1997) dan "Famous Monsters" (1999), yang mendapatkan perhatian baru dari generasi penggemar muda.

Warisan Misfits sangat signifikan dalam dunia musik. Mereka tidak hanya mempopulerkan genre horror punk, tetapi juga memengaruhi banyak band lain dalam skena punk dan metal. Ikonografi mereka, termasuk logo tengkorak "Misfits," menjadi simbol yang dikenal di seluruh dunia.

Pengaruh Budaya Selain musik, Misfits juga memiliki pengaruh besar dalam budaya pop. Mereka telah menjadi inspirasi bagi berbagai film, video game, dan merchandise. Gaya visual dan lirik mereka menciptakan estetika yang kuat, yang masih terus diadopsi oleh banyak artis dan band hingga saat ini.

SOt4P.png

Kesimpulan Misfits adalah salah satu band paling berpengaruh dalam sejarah punk rock, menggabungkan musik yang energik dengan tema horor yang unik. Meskipun mengalami banyak perubahan sepanjang kariernya, mereka tetap menjadi ikon yang dihormati dan dicintai oleh penggemar di seluruh dunia. Dengan warisan yang abadi dan pengaruh yang luas, Misfits terus menginspirasi generasi baru musisi dan penggemar punk rock.

Nyjah Huston: Ratu Skateboarding Modern

SOre0.png

Nyjah Huston, lahir pada 30 November 1994, adalah seorang skateboarder profesional asal Amerika Serikat yang dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Dengan teknik luar biasa dan kemampuan untuk berkompetisi di tingkat tertinggi, Nyjah telah mengukir namanya dalam sejarah skateboarding dan menjadi ikon budaya olahraga ekstrem. Artikel ini akan membahas perjalanan karier dan pencapaian luar biasa yang telah diraihnya.

Awal Kehidupan Nyjah Huston lahir di Davis, California, dan tumbuh di lingkungan yang mendukung olahraga. Sejak kecil, ia menunjukkan minat yang kuat terhadap skateboarding, dan ayahnya, yang juga seorang skateboarder, mendorongnya untuk mengeksplorasi bakatnya. Pada usia muda, Nyjah sudah mulai berkompetisi dalam berbagai turnamen lokal, dan keterampilannya yang luar biasa segera menarik perhatian.

Karier Profesional Awal Karier Nyjah memulai karier profesionalnya pada usia 11 tahun, dan dengan cepat mendapatkan pengakuan di dunia skateboarding. Pada tahun 2006, ia berpartisipasi dalam kompetisi besar pertamanya, X Games, dan meskipun masih muda, ia menunjukkan potensi luar biasa.

Puncak Karier Sejak saat itu, karier Nyjah terus melesat. Ia dikenal karena gaya skating yang agresif dan kemampuan untuk melakukan trik yang sangat sulit. Beberapa pencapaian yang menonjol dalam kariernya meliputi:

Juara X Games: Nyjah telah meraih banyak medali emas di X Games, menjadikannya salah satu skateboarder paling sukses dalam sejarah acara tersebut. Street League Skateboarding: Ia adalah salah satu pendiri dan bintang utama dari Street League Skateboarding (SLS), sebuah liga skateboarding profesional yang sangat bergengsi. Nyjah telah memenangkan banyak gelar dalam liga ini.

SOrel.png

Video Part: Nyjah dikenal karena video part yang spektakuler dan kreatif, yang telah menjadi inspirasi bagi banyak skateboarder muda. Gaya dan Teknik Nyjah dikenal dengan gaya skating yang agresif dan teknik yang sangat terampil. Ia mampu melakukan kombinasi trik yang kompleks dan sulit, serta menguasai berbagai jenis permukaan dan fitur skatepark. Dengan penguasaan terhadap flip tricks, grinds, dan slide, Nyjah telah menetapkan standar baru dalam dunia skateboarding.

Kehidupan Pribadi Nyjah Huston bukan hanya seorang atlet; ia juga seorang pengusaha. Ia memiliki merek pakaian dan peralatan skateboarding sendiri, yaitu "Nyjah Huston Skateboard Company." Selain itu, Nyjah aktif di media sosial, di mana ia berbagi momen dari hidupnya dan memperkenalkan dunia skateboarding kepada penggemar.

Kehidupan pribadi Nyjah sering kali menjadi sorotan, tetapi ia tetap berfokus pada kariernya dan perjuangan untuk menjadi yang terbaik di bidangnya.

Aktivisme dan Dampak Sosial Nyjah juga menggunakan platformnya untuk menyebarkan kesadaran tentang isu-isu sosial. Ia sering berbicara tentang pentingnya keberagaman dalam olahraga dan berupaya untuk menginspirasi generasi muda untuk mengejar impian mereka, terlepas dari tantangan yang mungkin mereka hadapi.

Kesimpulan Nyjah Huston adalah salah satu skateboarder terhebat dalam sejarah, dengan pencapaian yang mengesankan dan pengaruh yang besar di dunia skateboarding. Dengan kombinasi bakat luar biasa, dedikasi, dan semangat untuk olahraga, ia telah menginspirasi banyak orang dan membantu mempopulerkan skateboarding sebagai olahraga mainstream. Melalui karyanya di dalam dan di luar papan, Nyjah terus meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam industri ini dan akan terus menjadi ikon bagi generasi mendatang.

John Lennon: Ikon Musik dan Aktivis Perdamaian

SOYIJ.png

John Lennon, lahir pada 9 Oktober 1940, adalah seorang musisi, penyanyi, dan penulis lagu asal Inggris yang dikenal sebagai salah satu pendiri band legendaris The Beatles. Selain karier musiknya yang luar biasa, Lennon juga dikenal sebagai seorang aktivis yang memperjuangkan perdamaian dan hak asasi manusia. Kehidupan dan karyanya terus menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia hingga hari ini.

Awal Kehidupan John Lennon lahir di Liverpool, Inggris, dari pasangan Julia dan Alfred Lennon. Sejak kecil, Lennon menunjukkan minat pada seni dan musik. Ia mulai bermain gitar dan menulis lagu di usia muda. Setelah menyelesaikan sekolah, ia melanjutkan pendidikannya di Liverpool College of Art, di mana ia bertemu dengan beberapa musisi yang kemudian menjadi bagian dari perjalanan kariernya.

Karier Bersama The Beatles Pada tahun 1960, Lennon mendirikan The Beatles bersama Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr. Band ini dengan cepat mendapatkan popularitas global dan menjadi salah satu grup musik paling berpengaruh sepanjang masa. Beberapa lagu ikonik yang ditulis oleh Lennon bersama The Beatles termasuk:

"Help!" "All You Need Is Love" "Imagine" The Beatles tidak hanya mengubah wajah musik pop, tetapi juga berperan dalam berbagai perubahan sosial dan budaya di tahun 1960-an. Lennon dikenal karena liriknya yang provokatif dan inovatif, serta eksperimennya dengan berbagai genre musik.

Karier Solo Setelah The Beatles dibubarkan pada tahun 1970, Lennon melanjutkan karier solonya dengan menghasilkan musik yang mendalam dan reflektif. Album solo pertamanya, "John Lennon/Plastic Ono Band," adalah karya yang sangat pribadi, mengekspresikan perjuangan emosional dan spiritualnya.

Lagu-lagu terkenalnya, seperti "Imagine," menjadi anthem untuk perdamaian dan harapan, menggugah orang untuk membayangkan dunia yang lebih baik. Lennon terus menghasilkan musik yang berani dan kontroversial, dengan album-album seperti "Walls and Bridges" dan "Double Fantasy."

Aktivisme Selain karier musiknya, John Lennon dikenal sebagai aktivis yang memperjuangkan perdamaian. Ia sering menggunakan platformnya untuk mengadvokasi hak asasi manusia, menentang perang, dan menyerukan perdamaian dunia. Bersama istrinya, Yoko Ono, ia meluncurkan berbagai kampanye, termasuk "Bed-In for Peace" yang terkenal pada tahun 1969.

Lennon percaya bahwa musik dapat menjadi alat untuk menyebarkan pesan positif dan merubah dunia. Ia menjadi salah satu suara paling vokal dalam gerakan anti-perang selama Perang Vietnam, dan lirik-liriknya sering mencerminkan keyakinan tersebut.

Kehidupan Pribadi John Lennon menikahi Cynthia Powell pada tahun 1962, dan mereka memiliki seorang putra, Julian. Namun, mereka bercerai pada tahun 1968. Pada tahun yang sama, Lennon menikahi Yoko Ono, seorang seniman avant-garde, yang menjadi mitra sejatinya dalam hidup dan karier. Bersama Ono, Lennon mengeksplorasi seni dan musik dengan cara yang inovatif.

Tragedi dan Warisan Tragisnya, pada 8 Desember 1980, John Lennon ditembak mati di New York City oleh seorang penggemar yang tidak stabil, Mark David Chapman. Kematian Lennon mengejutkan dunia dan meninggalkan kekosongan besar di industri musik.

Warisan Lennon sebagai musisi dan aktivis tetap hidup hingga hari ini. Musiknya, dengan lirik yang menyentuh hati dan pemikirannya tentang perdamaian, terus menginspirasi generasi baru. Lagu-lagu seperti "Imagine" dan "Give Peace a Chance" masih menjadi simbol perjuangan untuk kedamaian dan keadilan.

SOYIP.png

Kesimpulan John Lennon adalah lebih dari sekadar musisi; ia adalah ikon budaya dan simbol harapan bagi banyak orang. Dengan karyanya yang abadi dan komitmennya terhadap perdamaian, Lennon telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah musik dan aktivisme. Hingga kini, pesan-pesan dan musiknya terus hidup dalam hati dan pikiran banyak orang di seluruh dunia.

Jay-Z: Legenda Hip-Hop dan Pengusaha Sukses

SOf51.png

Jay-Z, lahir Shawn Corey Carter pada 4 December 1969, adalah salah satu rapper, produser, dan pengusaha paling berpengaruh dalam sejarah musik hip-hop. Dengan karier yang melampaui tiga dekade, Jay-Z telah menjadi simbol kesuksesan dan inovasi di industri musik dan bisnis. Melalui lirik yang tajam dan pengalaman hidupnya, ia tidak hanya mengubah wajah hip-hop, tetapi juga mempengaruhi budaya populer secara keseluruhan.

Awal Kehidupan Jay-Z lahir dan dibesarkan di Marcy Projects, Brooklyn, New York. Ia tumbuh dalam lingkungan yang keras, di mana ia mengalami banyak tantangan. Musik menjadi pelarian baginya, dan ia mulai menulis rap saat remaja. Setelah menyelesaikan sekolah menengah, Jay-Z berusaha memulai karier musik, namun awalnya mengalami kesulitan untuk mendapatkan perhatian industri.

Karier Musik Debut dan Kesuksesan Awal Jay-Z memulai karier musiknya secara profesional pada akhir 1980-an. Pada tahun 1996, ia merilis album debutnya, "Reasonable Doubt," yang segera mendapat pengakuan kritis. Album ini menampilkan lagu-lagu ikonik seperti "Can't Knock the Hustle" dan "Dead Presidents," yang menunjukkan bakat lirik dan kemampuannya untuk menceritakan kisah kehidupan di jalanan.

Album Lanjutan dan Dominasi Setelah kesuksesan debutnya, Jay-Z meluncurkan serangkaian album yang terus memantapkan posisinya sebagai salah satu artis terkemuka dalam hip-hop:

"In My Lifetime, Vol. 1" (1997): Album ini memperluas tema yang diangkat dalam album debutnya dan menampilkan beberapa kolaborasi dengan artis terkenal.

"The Blueprint" (2001): Album ini dianggap sebagai salah satu karya terbaiknya dan menjadi pengaruh besar bagi generasi rapper berikutnya. Lagu "Takeover" dan "Izzo (H.O.V.A.)" adalah beberapa hit dari album ini.

"The Black Album" (2003): Album ini dirilis sebagai pernyataan bahwa Jay-Z akan pensiun dari musik. Meskipun demikian, ia kembali ke industri dan terus merilis album sukses.

"Magna Carta... Holy Grail" (2013): Album ini menunjukkan evolusi Jay-Z sebagai artis dan pengusaha, menggabungkan elemen hip-hop dengan tema yang lebih luas tentang kehidupan dan kekayaan.

Pengusaha dan Inovator Selain karier musiknya, Jay-Z juga dikenal sebagai pengusaha sukses. Ia mendirikan label rekaman Roc-A-Fella Records dan kemudian Roc Nation, yang mencakup berbagai artis dan atlet. Jay-Z juga terlibat dalam berbagai usaha bisnis, termasuk:

Armand de Brignac (Ace of Spades): Merek sampanye premium yang menjadi salah satu simbol status dalam budaya populer.

Rocawear: Merek pakaian yang ia dirikan, yang menjadi salah satu nama besar dalam fashion hip-hop.

Tidal: Layanan streaming musik yang diluncurkan oleh Jay-Z dan beberapa artis terkenal lainnya, berfokus pada memberikan royalti yang lebih adil bagi musisi.

SOfDy.png

Kehidupan Pribadi Jay-Z menikahi penyanyi Beyoncé pada tahun 2008, dan pasangan ini menjadi salah satu pasangan paling terkenal di dunia. Mereka memiliki tiga anak bersama dan sering menggambarkan cinta dan kekeluargaan dalam lirik mereka. Kehidupan pribadi Jay-Z sering kali mencerminkan perjalanan hidupnya yang penuh liku, dan ia tidak ragu untuk berbagi tantangan yang dihadapinya melalui musik.

Warisan dan Pengaruh Jay-Z telah menerima berbagai penghargaan, termasuk Grammy dan pengakuan sebagai salah satu artis terhebat sepanjang masa oleh berbagai publikasi. Ia juga dikenal karena aktivismenya, termasuk dukungannya terhadap gerakan keadilan sosial dan advokasi untuk hak-hak komunitas kulit hitam.

Kesimpulan Jay-Z adalah lebih dari sekadar seorang rapper; ia adalah ikon budaya dan pengusaha visioner. Dengan perjalanan karier yang menginspirasi, ia telah membuktikan bahwa dengan bakat, kerja keras, dan ketekunan, seseorang bisa mencapai puncak kesuksesan. Dari lirik yang menceritakan perjuangannya di jalanan hingga inovasinya dalam bisnis, Jay-Z terus menjadi sosok yang mempengaruhi banyak orang di seluruh dunia.

Profil dan Biodata Adul, Pelawak Asal Indonesia

SOapd.png

Komedian legend asal Indonesia yang jadi lawan mainnya Komeng? Siapa lagi kalo bukan Adul. Kali ini Popmama.com mau bahas Profil dan Biodata Adul, Pelawak Asal Indonesia. Yuk simak!

Profil dan Biodata Adul, Pelawak Asal Indonesia

SOaLU.png

Nama: Abdul Latief Tanggal lahir: 8 Juli 1983 Profesi: Komedian, Aktor Adul diketahui menikah sebanyak dua kali. Adul pertama kali menikah dengan wanita bernama Azilia Nur Fatma. Sayangnya pernikahan mereka kandas setelah 12 tahun berumah tangga dan dikaruniai satu anak laki-laki. Di tahun yang sama dengan perceraiannya, Adul menikah lagi. Adul resmi menikah dengan wanita bernama Wenty Eri Fitriani.

Perjalanan Karier Adul

Adul mengawali kariernya melalui acara televisi serta situasi komedi "Spontan" sekitar tahun 2001 hingga 2022. Nama Adul mulai diperhitungkan setelah mengisi acara "Saatnya Kita Sahur" bareng Komeng dan mendiang Olga Syahputra sejak 2008.

Sedangkan dalam dunia seni peran, Adul memulainya melalui peran kecil jelang episode terakhir sinetron "Ratu Malu dan Jendral Kecil" sekitar tahun 2004. Pada tahun yang sama, sosok Adul begitu ikonik sebagai bintang video klip lagu "Pemuja Rahasia" milik Sheila on 7 bareng Jessica Mila.

Hingga 2023, Adul tercatat membintangi 3 film layar lebar, 4 sinetron, 4 situasi komedi atau sitkom, serta membawakan 21 acara televisi.

Itu lah informasi mengenai Profil dan Biodata Adul, Pelawak Asal Indonesia. Semoga bermanfaat ya!

Baca juga:

Profil dan Biodata Daus Mini, Pelawak Asli Indonesia Profil dan Biodata Na In Woo, Lengkap Fakta Menarik Profil dan Biodata Bob Marley, Musisi Legenda Reggae Profil dan Biodata Hadi Tjahjanto, Mantan Panglima TNI

Mengawali kariernya di sinetron, Jefri Nichol baru mendapatkan popularitasnya lewat layar lebar.

SOZuU.png

Pemilik nama lengkap Jefri Nichol ini merupakan seorang aktor kelahiran Jakarta, 15 Januari 1999. Memulai kariernya di usia yang sangat muda, 14 tahun, bertemu dengan seorang management artis untuk bermain sinetron.

Pria yang akrab disapa Nichol ini anak dari pasangan dari John Hendri dan Junita Eka Putri. Ia anak sulung dari dua bersaudara. Nichol termasuk sosok yang pemalu dan juga banyak menghabiskan waktunya di dalam kamar.

Sifatnya yang pemalu berubah setelah dirinya mulai bermain mini seri sepanjang tiga episode yang berjudul Kami Rindu Ayah tahun 2013. Nichol berubah menjadi sosok yang lebih percaya diri dan juga bertekad keras untuk terus mengasah aktingnya.

Walaupun perkembangan kariernya tidak begitu cepat, Nichol tetap mendapatkan tawaran main sinetron lainnya, seperti keluarga Garuda di Dadaku, dan juga Pesantren Rock n Roll Reborn.

Namanya mulai dikenal banyak orang setelah penampilannya di layar lebar saat ia berperan dalam film Pertaruhan pada tahun 2017, bersama aktor-aktor muda yang lebih popular seperti Aliando Syarief, Adipati Dolken, dan Giulio Parengkuan, dan aktor senior, Tio Pakusadewo.

Setelah film layar lebar pertamanya, Nichol mulai bermain dalam film layar lebar berikutnya, yakni Dear Nathan. Berperan sebagai Nathan yang mempunyai imej bad boy, membuat penonton film itu tergila-gila akan karisma dan ketampanannya.

Nichol mempunyai satu hobi unik, yaitu belanja barang second, atau sering disebut thrift shopping. Menurutnya, kunci untuk membeli barang second adalah melihat merek-merek dari barang tersebut.

Ia mengoleksi banyak jacket dan sweater yang ia dapat dari thrift shopping tersebut. Nichol pun tidak takut akan bakteri atau kuman yang ada dari barang second, baginya solusi terbaik adalah untuk menaruhnya di tempat laundry.

Setelah berperan dalam film Dear Nathan, Nichol terus melanjutkan kariernya di dunia seni peran, kali ini berperan dalam film horor berjudul, Jailangkung.

Jailangkung sukses mendapatkan 2,5 juta penonton, film Jailangkung ada di urutan ke-3 setelah Pengabdi Setan dan Danur di deretan film-film Indonesia terlaris di tahun 2017.

Selain berperan dalam dunia layar kaca, Nichol juga berperan dalam webseries yang diunggah lewat jejaring social Youtube dengan judul Surat Cinta untuk Starla. (AA/DN) (Photo: Instagram/jefrinichol)

SOZuO.png

KELUARGA Orang tua : John Hendri dan Junita Eka Putri Saudara : Jessie Putri

KARIER Filmografi Pertaruhan (2017) Dear Nathan (2017) Jailangkung (2017) Aku, Benci, & Cinta (2017) One Fine Day (2017) Surat Cinta Untuk Starla (2017)

Sinetron Kami Rindu Ayah (2013) - SCTV Keluarga Garuda di Dadaku (2015) - RCTI Pesantren & Rock n' Roll Reborn (2017) - SCTV

FTV Rumah Untuk Bapak - INDOSIAR Cinta Dalam Sepotong Terasi - SCTV

PENGHARGAAN Pemenang Aktor Pendatang Baru Terpilih, Piala Maya, 2017

Bio Grafi Dewa19

SOF1K.png

Dewa 19 merupakan salah satu band legendaris Indonesia yang terkenal di era 90-an. Dewa mulanya dibentuk oleh Ahmad Dhani (keyboard, vokal), Erwin Prasetya (bass), Wawan Juniarso (drum) dan Andra Junaidi (gitar) pada 1986 di Surabaya.

Dewa kemudian menambah member baru yakni Ari Lasso untuk mengisi posisi vokalis. Tak lama kemudian mereka menambah angka 19 di belakang nama Dewa untuk memberi tanda bahwa terbentuknya band ini ketika mereka sama-sama berumur 19 tahun.

Selepas lulus SMA, Dewa 19 kemudian hijrah ke Jakarta untuk merilis album pertama mereka yang berjudul "Dewa 19" (1992). Dengan single andalan seperti "Kangen", Dewa berhasil menggebrak musik tanah air dengan berhasil membawa pulang penghargaan dari BASF Award 1993 kategori Pendatang Baru terbaik dan Album Terlaris 1993.

Sayangnya saat merilis album kedua, "Format Masa Depan" (1994), Wawan terpaksa hengkang. Posisinya kemudian digantikan oleh Rere Reza. Album ini lagi-lagi sukses di pasaran dengan single hits "Aku Milikmu".

Posisi Rere di Dewa 19 ternyata tak bertahan lama. Setahun kemudian ia memilih keluar dan digantikan oleh Wong Aksan. Bersama Aksan, Dewa 19 kemudian meluncurkan album ketiganya yang berjudul "Terbaik Terbaik" (1995). Album ini laku keras di pasaran terbukti dengan berhasil terjual sebanyak 500 ribu copy.

Namun di puncak karir, Dewa 19 harus mengalami berbagai masalah yang cukup serius. Dimulai dari keluarnya Wong Aksan hingga masalah narkoba yang dialami oleh Ari Lasso dan Erwin Prasetya. Akibatnya Dewa 19 terpaksa harus vakum dari segala aktivitas karena sang vokalis utama, Ari Lasso tidak bisa tampil secara maksimal. Erwin bisa kembali sembuh setelah melalui berbagai macam tahap rehabilitasi sedangkan Ari terpaksa harus dikeluarkan dari Dewa 19 karena tak menunjukkan keinginan untuk sembuh dari narkoba.

Once Mekel dan Tyo Nugros kemudian masuk menggantikan posisi vokal dan drum setelah ditinggalkan Ari Lasso dan Wong Aksan pada 1997. Dewa 19 juga menghilangkan angka 19 di belakang nama band mereka untuk menandai lahirnya format baru. 3 tahun kemudian Dewa kembali ke blantika musik Indonesia dengan album bertajuk "Bintang Lima" (2000). Semua lagu dalam album tersebut laku keras di pasaran seperti "Roman Picisan", "Dua Sejoli", "Risalah Hati" dan "Separuh Nafas".

Erwin Prasetya kemudian keluar dari Dewa pada Juli 2002. Posisinya digantikan oleh Yuke Sampurna yang sebelumnya menjadi bassist band The Groove.

Nama Dewa kembali menjadi Dewa 19 tatkala merilis album ke-8 yang bertajuk "Laskar Cinta" (2004). Popularitas Dewa 19 terus melejit di dunia internasional.

Band ini juga mendapat kesempatan untuk mengisi soundtrack film "Kamulah Satu-Satunya" (2007). Film ini bercerita tentang seorang fans fanatik Dewa 19 yang diperankan oleh Nirina Zubir. Di tahun yang sama, Tyo Nugros terpaksa keluar dari Dewa 19 akibat cedera kaki yang menyebabkannya sulit bermain drum kembali. Posisinya kemudian digantikan oleh Agung Yudha.

Dewa 19 vakum lama pada 2007 akibat kesibukan anggotanya. Masing-masing member sibuk dengan proyek band barunya seperti Ahmad Dhani dengan The Rock, Andra dengan Andra and The BackBone dan Yuke dengan band barunya Number One. Sedangkan Once memilih untuk bersolo karir.

Meski begitu Dewa 19 sempat merilis single "Perempuan Paling Cantik di Negeriku Indonesia" (2008) dan "Bukan Cinta Manusia Biasa" (2009). Sayangnya hal tersebut tak membuat Dewa 19 kembali solid layaknya dulu.

Puncaknya Once resmi mengundurkan diri dari Dewa 19 pada 2011 untuk memilih berkonsentrasi pada karir solonya. Semenjak itu, Dewa memutuskan untuk bubar setelah 25 tahun berdiri. Sepanjang karirnya Dewa telah merilis 8 album.

"Saya memutuskan band Dewa adalah band Nostalgia," ungkap Ahmad Dhani. "Jadi kalau main itu dalam konteks reuni, kalaupun membuat album lagi adalah dalam bentuk Dewa 19 band nostalgia."

SOF1o.png

Meski telah bubar namun Dewa 19 sempat menggelar konser reuni. Konser ini sebenarnya adalah tur solo Ari Lasso yang bertajuk "Sang Dewa Cinta-nya" (2013). Namun untuk memuaskan para baladewa (sebutan fans Dewa), Ari Lasso kemudian mengajak kembali anggota band Dewa 19 lainnya seperti Ahmad Dhani, Wawan, Andra dan Erwin untuk turut bergabung. Setelah itu mereka kembali mengadakan nostalgia lewat konser bertajuk "Reuni Persahabatan", Desember 2013. Konser yang diselenggarakan di berbagai kota ini menuai sukses besar dengan format Ari Lasso di vokal, Ahmad Dhani di Keyboard, Andra di Gitar, Yuke di Bass, Agung dan Tyo Nugros bergantian sebagai drummer.

Perjalanan Dan Karir Band Fur

SOFmS.png

Lima tahun lalu, band asal Inggris dengan nama FUR merilis video musik berjudul If you know that i’m lonely di laman Youtube mereka dan tak berharap apa-apa. Namun, tak disangka, kala pandemi mengamuk, mereka mendapat sorotan. Video yang mereka tayangkan tersebar luas dan ramai dibicarakan.

Band indie yang menggabungkan gaya 1950 an atau 1960 an dengan jenis suara musik yang lebih modern sepertinya menemukan pendengar yang tepat dan mulai sangat populer di jagat maya.

Namun, siapa band FUR sebenarnya? Mari kita kulik lebih jauh, berdasarkan beberapa diskusi dan pencarian di internet. FUR merupakan band beranggotakan sang vokalis rambut poni, Will Murray. Di bass ada Will Tavener, dan Penggebuk Drum Flynn Whelan. Mereka sendiri bertemu dan membentuk Band saat menghadiri atau bersekolah di BIMM Institute pada tahun 2015.

Bak Bandung Bondowoso yang mampu menyelesaikan 1000 candi dalam satu malam, lagu “If You Know That I’m Lonely” juga melesat cepat hingga 10,000 views dalam waktu beberapa pekan. Pendengar FUR sendiri basisnya berada di Peru, Brazil dan Indonesia.

“Fanbase terbesar kami sekarang adalah Indonesia, dan itu sangat keren! Negara seperti Peru dan Brazil juga senang dengan lagu-lagu kami, namun tampaknya kami harus lebih bekerja keras di negara kami sendiri,” ujar Will Tavener kala diwawancara Diymag.com Februari 2019 lalu.

Dalam wawancara nya dengan Spin.com, Murray menyebut bahwa dalam rentang hanya sepuluh hari, FUR yang awalnya hanya band yang bermain di Bar kecil di Brighton, secara tiba-tiba bisa menyanyikan musik mereka secara langsung di depan sekitar lima ribuan orang di Indonesia.

Murray menambahkan bahwa apa yang mereka alami seperti mimpi. Perjalanan jauh dari Inggris ke Indonesia lalu memainkan lagu mereka di depan ribuan orang dan menyaksikan semua orang bernyanyi, menurut dia rasanya memang seperti khayalan.

“Rasanya sangat, sangat surreal, dan… rasanya aneh juga melihat bagaimana internet bekerja dan memberikan publikasi secepat ini,” ujar Murray.

Internet memang membuat sekat antara ruang dan waktu menjadi lebih sederhana. Ya, bahasa orang jaman dulu, mendekatkan yang jauh. Dan tentu, hingga hari ini, saya pikir, pendengar FUR tentu bisa semakin luas.

Musik yang mengusung tema 60an, membuat FUR jadi Band yang unik. Saya setuju dengan gambaran Tom Freece di blog Let It Happen yang menyebut FUR sebagai band yang mempunyai fokus pada paduan melodi dengan instrumen utama yaitu, gitar, lalu menghasilkan suara yang mencampurkan indie rock bedroom modern dengan musik pop awal tahun 60-an.

Ditambah dengan lirik romantis namun melankolis, FUR memang rasanya membawakan lagu-lagu cinta yang dengan tema yang mengharu-biru ala remaja serta cerita-cerita kesedihan menyoal perpisahan.

Murray vokalis FUR mengaku bahwa dirinya dekat dengan musik-musik era 60an. Dia menceritakan bahwa ayahnya lah yang mengenalkan dirinya kepada musik-musik era 60an ini. Band macam The Kinks menjadi band yang dia dengarkan dan membuat dia terobsesi hingga dia bahkan menghafal setiap catatan gitar dan lirik-liriknya.

“Dan saya waktu itu mungkin bahkan tidak tahu apa itu tahun ‘60-an, baik dalam budaya pop atau sejarah musik,” kata Murray. “Tapi saya mendengarkan lagu-lagu (Kinks) itu begitu sering sekali, saya pikir itu yang membuat saya terpikat. Dan masih, tahun ‘60-an dan awal ‘70-an adalah masa yang saya harapkan saya berada di sana dan menulis musik.”

Hasilnya, Murray sebagai lead vokal dari FUR menghasilkan gaya vokal yang tidak biasa. Dalam beberapa kesempatan Murray mencoba bereksperimen dengan membawakan lagu FUR menggunakan teknik vokal falsetto.

Namun dalam wawancara bersama RoughTrade, FUR mendefinisikan diri mereka dalam lima kata sebagai Roll necks and layered guitars. Melewati masa coming of age mereka, FUR menyebut ada lima momen yang paling berkesan dalam karir bermusik mereka.

Pertama, menjadi bintang utama di sebuah festival di Indonesia di depan ribuan penonton. Kedua, menyegarkan halaman YouTube berulang kali lalu menunggu lagu If You Know That I’m Lonely mencapai satu juta penonton pertama. Selain itu, mereka juga menyukai momen mendengarkan kembali lagu-lagu dari album mereka untuk pertama kalinya di studio.

Menandatangani dengan label rekaman 777 juga menjadi momen penting bagi FUR. Kemudian, tentu, menjadi penampil utama di Omera di London pada hari keluarnya EP pertama mereka juga hal yang mengesankan.

FUR akan tampil di Hard Rock Cafe Bali. Bagi saya, Hard Rock Cafe seperti tempat yang tidak akan saya kunjungi. Bukan tidak tertarik, namun tidak ada hal penting untuk bisa dijadikan alasan datang ke cafe ini.

SOFms.png

Atau sepertinya saya pikir saya sudah cukup puas untuk berfoto dengan latar belakang gitar bertuliskan Hard Rock Cafe beberapa tahun lalu.

Saya sendiri telah tinggal di Bali beberapa tahun terakhir. Namun, saya baru menginjakkan kaki di dalam kafe legendaris ini baru tiga bulan lalu kalau tidak salah. Itupun karena tugas dari kantor. Kalau tidak, sepertinya saya tidak akan mampir ke kafe ini.

Saat masuk ke kafe ini, saya bisa melihat langsung suasana dan bentuk panggungnya. Kecil dan akan membuat konser terasa intim. Dan memang ini sangat menarik. Rasanya seperti tempat minum-minum yang biasanya saya lihat di film.

Hal ini pula yang menjadi pertimbangan untuk datang menonton langsung konser FUR di sini. Iya, benar, konsernya akan terasa privat karena panggungnya cukup mungil. Hal ini tentu akan membuat saya bisa menyaksikan performa FUR lebih dekat.

Meskipun menyukai FUR, saya sendiri sebenarnya belum pada tahap fanatik yang tahu nama dan dimana ibu mereka ngeden untuk melahirkan orang yang nantinya jadi para personel FUR. Yang saya tahu, mereka hanya menyanyikan musik yang kebetulan saya suka. Rasanya cukup untuk sedikit berkorban demi melihat penampilan live mereka.

Namun karena kebutuhan nonton live, saya jadi sedikit melakukan pencarian soal band ini. Sebelumnya saya sudah tahu bahwa mereka berasal dari Inggris. Hal ini tentu tidak terlalu susah untuk ditebak karena gaya mereka memang British sekali.

Seperti yang saya katakan di awal, saya sendiri menemukan FUR mempunyai gaya yang khas yang akan membuat orang tertarik setidaknya untuk mendengar satu lagu. Entah itu akan suka, atau tidak akan pernah mendengarnya lagi.

Saya sendiri, bisa jadi termasuk yang suka dan mendengarnya lagi. Berkali kali. Entah kenapa musik 60an bagi saya selalu gampang untuk didengar.

Selain itu, cara menyanyi sang vokalis FUR juga bagi saya cukup unik. Di banyak lagu, Murray rasanya seperti malas membuka mulut dan menyanyi dengan suara yang seperti meracau. Namun, hal ini lagi-lagi membuat FUR semakin menarik.

Dan yang paling penting selera. Mungkin orang lain akan menemukan bahwa mereka band yang tidak bagus. Namun sebagian orang mungkin juga akan mengatakan dan berani berdebat bahwa FUR adalah mutiara.

Malam Bersama FUR FUR tampil setelah dua pembuka lain yaitu, The Hydrant dan Astera Ina. Tidak ada yang akan saya bicarakan tentang mereka karena saya cukup tidak tahu dan mengerti soal hal ini. Yang bisa saya sampaikan, kedua band pembuka itu cukup menghibur.

Cukup untuk memanaskan suasana sesaat sebelum melihat FUR manggung. Band dan konser yang pertama saya datangi dan rela membayar untuk datang. Sebelum acara, sebenarnya sudah siap-siap tidak terlalu puas atau penampilannya tidak terlalu berkesan.

Atau kemungkinan-kemungkinan buruk lainnya.

Malam itu, Jumat 13 Oktober 2023, berdasarkan arahan teman yang saya kenal di lokasi acara, untuk pertama kali saya melihat langsung FUR, band yang sedang saya gemari. Mereka sedang duduk di lantai dua dan melihat band pembuka yang tampil. Cahaya lampu yang remang remang tidak menghentikan saya untuk mengidentifikasi langsung si vokalis Will Murray.

SOFmE.png